Rabu, 30 Mei 2012

GUSDUR DAN HUMOR KOCAKNYA


pengikut. Dengan latar belakang ini, ia juga sempat digosipkan sebagai `sosokberbau kiri' pada masa Orba.

Dari Baghdad, ia kembali ke Indonesia 1974 dan mulai berkarir sebagai`cendekiawan' dengan menulis sejumlah kolom di berbagai media massa nasional.
Pada akhir dasawarsa 70-an, suami dari Sinta Nuriyah, ini sudah berhasil
mengukuhkan diri sebagai satu dari banyak cendekiawan Indonesia yang palingterkenal dan laris pula sebagai pembicara publik.

Nama Gus Dur makin mencuat setelah terpilih sebagai ketua umum PBNU, dalamMuktamar NU di Situbondo tahun 1984. Saat itu hubungan NU dengan pemerintahsedang mesra-mesranya. Kendati dalam perjalanan selanjutnya, Gus Dur tak selaluberkompromi dengan pemerintah. Misalnya, ketika pemerintah berencana
mendirikan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) di Muria, Gus Dur
menentangnya.

Demikian pula ketika Habibie mendirikan ICMI, Gus Dur mengadakan perlawanandengan mendirikan Forum Demokrasi. Gus Dur pun tergolong rajin melontarkan
kritik kepada pemerintah. Kritikan itu lama-lama menyebabkan Pak Harto risih.
Puncaknya terjadi pada Mukhtamar NU di Cipasung 1994. Pemerintah berupayamenjegal Gus Dur. Tapi Gus Dur tetap terpilih untuk periode kedua. Hal ini
terekspresikan dari ketidaksukaan Presiden Soeharto menerima Gus Dur dan
pengurus PBNU lainnya.

1. Humor Pesantren
Selain dikenal sebagai tokoh pluralis, mantan Presiden Kiai Haji AbdurrahmanWahid atau Gus Dur juga dikenal sebagai sosok yang humoris. Banyak celetukan,
guyonan, dan tanggapannya atas peristiwa dan masalah pelik membuat
masyarakat yang keningnya berkerut, dengan refleks menarik ujung bibir dan
membentuk seulas senyuman.

Bahkan Suatu saat, ketika ditanya tentang "hobinya" ini, bagi Gus Dur, humor
sudah menjadi makanan sehari-harinya.

"Gus, kok suka humor terus sih?" tanya seseorang, yang kagum karena humor GusDur selalu berganti-ganti.

"Di pesantren, humor itu jadi kegiatan sehari-hari," jelasnya. "Dengan lelucon, kitabisa sejenak melupakan kesulitan hidup. Dengan humor, pikiran kita jadi sehat,"
sambungnya.

Laboratorium Komputer SMPN 3 Bayat Klaten
Cerita ini diterbitkan di situs www.estibx.blogspot.com


2. Prof
Gus Dur bercerita bahwa ada temannya dari kampung terpilih sebagai anggotaDPR. Setelah di DPR, teman-temannya memanggil dia dengan sebutan 'prof'.
Teman Gus Dur itu jelas heran bukan kepalang. Sebab, dia tidak pernah mengajar,
bukan dosen, tapi kok selalu dipanggil 'prof'.

"Setelah dicek ke sana-sini, ternyata prof yang dimaksud oleh teman-temannya itubukan profesor. Tapi, provokator," kata Chandra menirukan Gus Dur. Chandra pundibuat Gus Dur terpingkal-pingkal dengan lelucon itu.

3. Imam dan Da’i
Di berbagai forum, Gus Dur memang sering memunculkan guyonan-guyonan yangmembuat orang-orang tertawa. Dalam acara KickAndy! yang pernah disiarkanMetroTV, Gus Dur juga pernah memunculkan lelucon.

"Coba saya tanya, adakah dalil yang membolehkan seorang dai menangkapseorang imam? Tapi, ini benar-benar terjadi di Indonesia. Dai yang menangkap ituadalah Da'i Bachtiar (Kapolri saat itu-Red) dan yang ditangkap adalah Imam
Samudra," kata Gus Dur terkekeh.

4. Lelucon Gus Dur Soal Zarima
Bukan Gus Dur kalau tidak bisa membuat lelucon segar. Mau tahu apa doayang ternyata begitu membekas di hati Gus Dur? Bukan minta didoakanagar bisa jadi presiden lagi atau doa agar kesehatannya cepat pulih.

Doa yang membuat dirinya terkesan adalah doa yang disampaikan seorangkyai agar anak artis Zarima, bisa segera bertemu bapak kandungnya. GusDur pun bercerita, dalam satu pertemuan bersama seorang kiai lain diJatim, yang tidak disebutkan namanya, keduanya saling mempersilakanuntuk memimpin doa. "Silakan sampeyan saja yang mimpin doa, saya ikutmengaminkan saja," kata Gus Dur mempersilakan kiai itu.

Maka berdoalah mereka. Dan ternyata di dalam salah satu butir doa ituterucap,"Ya Allah, mohon segera Engkau pertemukan anaknya Zarima denganbapak kandungnya. Ya saya kemudian juga cuma bilang, 'amiin'. ," tuturGus Dur disambut tawa hadirin. Gus Dur tidak menjelaskan apa maksudnya

5. Humor NU
Seperti saat menggambarkan fanatisme orang NU, bagi Gus Dur, ada tiga tipeorang NU.
"Kalau mereka datang dari pukul tujuh pagi hingga jam sembilan malam, danmenceritakan tentang NU, itu biasanya orang NU yang memang punya komitmendan fanatik terhadap NU," jelasnya tentang jenis yang pertama.

Jenis yang kedua adalah mereka yang meski sudah larut malam, sekitar jam duabelas sampai jam satu malam, namun masih mengetuk pintu Gus Dur untuk
membicarakan NU, Itu namanya orang gila NU. "Tapi kalau ada orang NU yang

Laboratorium Komputer SMPN 3 Bayat Klaten
Cerita ini diterbitkan di situs www.estibx.blogspot.com



masih juga mengetuk pintu rumah saya jam dua dinihari hingga jam enam pagi, itunamanya orang NU yang gila," kata Gus Dur sambil terkekeh saat itu.

6. Humor Polisi
Humor lain yang diingat banyak orang adalah kritikan dalam bentuk lelucon yangdolintarkan saat banyak pihak mempertanyakan moralitas polisi, yang masih bisaberlaku dengan saat sekarang walaupun humor ini dilontarkannya setahun silam.

"Polisi yang baik itu cuma tiga. Pak Hugeng almarhum bekas Kapolri, patung polisidan polisi tidur," selorohnya.

7. Humor Umat Beragama
Guyonan lainnya dilontarkan Gus Dur saat menghadiri "Seminar wawasan
kebangsaan Indonesia" di Batam. Di hadapan 100 pendeta dari seluruh propinsiKepri, Gus Dur menjelaskan kebersamaan harus diawali dengan sikap berbaik hatiterhadap sesama.

"Oleh karena itu seluruh umat bertanggungjawab atas masa depan bangsa. Bolehberantem satu sama lain tapi keselamatan bangsa tetap diutamakan," kata Gus
Dur disambut tawa peserta.

8. Humor DPR
Dia juga sempat melontarkan guyonan tentang prilaku anggota DPR RI. Sempatmenyebut mereka sebagai anak TK, Gus Dur pun berseloroh anggota DPR sudah"turun pangkat" setelah ricuh dalam sidang paripurna pembahasan kenaikan bahanbakar minyak (BBM) pada 2004 silam.
"DPR dulu TK sekarang playgroup," kata Gus Dur di kediamannya di Ciganjur,
Jakarta, Selatan, Kamis (17/03), ketika menjawab pertanyaan wartawan tentangkejadian di DPR saat sidang Rabu (16/03).

9. Humor Jihad
Bahkan saat menanggapi aksi jihad yang dilakukan oleh banyak warga Muslim
yang percaya kematiannya akan "menjamin" tempat di surga, Gus Dur malah
kembali melemparkan leluconnya.

"Gus, betulkah para pengebom itu mati syahid dan bertemu bidadari di surga?"
tanya seorang wartawan kepada Gus Dur.

Gus Dur pun menjawab, "Memangnya sudah ada yang membuktikan ? Tentu sajabelum kan, ulama maupun teroris itu kan juga belum pernah ke surga. Mereka ituyang jelas bukan mati syahid tapi mati sakit. Dan kalau pun mereka masuk surga,
mereka akan menyesal bertemu bidadari, karena kepalanya masih tertinggal didunia dan ditahan oleh polisi."

10. Humor Ziarah
Mungkinkah Gus Dur benar-benar percaya pada isyarat dari makam-makam
leluhur? Kelihatannya dia memang percaya, sebab Gus Dur selalu siap dengangigih dan sungguh-sungguh membela "ideologi"nya itu. Padahal hal tersebut seringmembuat repot para koleganya.
Tapi, ini mungkin jawaban yang benar, ketika ditanya kenapa Gus Dur sering
berziarah ke makam para ulama dan leluhur.

Laboratorium Komputer SMPN 3 Bayat Klaten
Cerita ini diterbitkan di situs www.estibx.blogspot.com


"Saya datang ke makam, karena saya tahu. Mereka yang mati itu sudah tidak
punya kepentingan lagi," katanya.

11. Gitu Aja Kok Repot
Selain humornya, Gus Dur juga dikenal dengan jawabannya yangmenyederhanakan pemikiran masyarakat yang terkadang berbelit-belit. Dia kerapkali menjawab, "Gitu aja kok repot."

Seperti saat dia memberikan tanggapan perihal pernyataan Probosutedjo perihalkebenaran kondisi Soehrato yang sakit. Saat itu (2 Maret 2000), Gus Dur mengakutidak diijinkan bertemu dengan Soherto.

Gus Dur mengakui, dari pihaknya tidak ada masalah sama sekali untuk
mengunjungi Soeharto, dan pintunya selalu terbuka. "Perkara saya pergi dengansiapa tidak masalah. Dengan Marzuki Darusman atau kalau perlu seluruh kabinetsaya bawa. Begitu saja kok repot-repot," katanya.
Jawaban yang sama juga dilontarkan cucu pendiri NU itu saat menanggapi tuntutanFron Pembela Islam (FPI).

"Jangan takut dan khawatir, tenang-tenang saja. Gitu aja kok repot."

12. Iklan Gratis
Ucapan ini menjadi trademark tersendiri, sehingga ucapan ini pula yang ditiru olehGus Pur dalam acara Republik Mimpi. Saat ditanya Andy F Noya dalam acara KickAndy, perihal peran yang dilakoni Handoyo.

Andy F Noya bertanya, "Apakah Dr. Handoyo pernah minta izin langsung kepadaAnda untuk menjadi Gus Pur dalam Republik Mimpi?"

"Abis gimana lagi, yah anggep saja sudah. Itung-itung advertensi (iklan) gratis,"
katanya disambut gelak tawa penonton.

Bahkan ketika ditanya lebih ganteng siapa antara Gus Dur dan Gus Pur. Gus Durmengatakan Handoyo seperti iklan film foto yang bermoto "seindah warna aslinya",
tapi Gus Dur memplesetkannya menjadi, "lebih indah dari warna aslinya," kata GusDur

13. Kuli Cecok
Diceritakan Gus Dur, saat rombongan jamaah haji NU dari Tegal tiba di BandaraKing Abdul Aziz, Jeddah Arab Saudi. Langsung saja, kuli-kuli dari Yaman berebutanuntuk mengangkut barang-barang yang mereka bawa. Akibatnya, dua orang diantara kuli-kuli itu terlibat percekcokan serius dalam bahasa Arab. Melihat itu,
rombongan jamaah haji tersebut spontan merubung mereka, sambil berucap:
Amin, Amin, Amin!

Gus Dur yang sedang berada di bandara itu menghampiri mereka: "Lho kenapa
Anda berkerumun di sini?" "Mereka terlihat sangat fasih berdoa, apalagi pakaiserban, mereka itu pasti kyai”. Guyonan yang membuat kami tertawa disela-selakami sebagai wartawan mewawancarainya.

14. Fidel Castro Pun Terpingkal
Laboratorium Komputer SMPN 3 Bayat Klaten
Cerita ini diterbitkan di situs www.estibx.blogspot.com


KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur dikenal sebagai sosok humoris. Saat
menjadi presiden pun sifat itu tak hilang sampai-sampai membuat Presiden AS, BillClinton, terbahak-bahak Begitu juga ketika berkunjung ke Kuba, gurauan Gus Dursempat membuat Fidel Castro yang bertampang sangar itu tertawa.

Ketika ke Kuba, Gus Dur memancing tawa dengan gurauan, yaitu :

“Semua presiden Indonesia punya penyakit gila”

Presiden pertama Bung Karno, ujar Gus Dur, gila wanita. Presiden kedua Soeharto
gila harta, presiden ketiga Habibie benar-benar gila ilmu. Sedangkan Gus Dur
sendiri sebagai presiden keempat sering membuat orang gila karena yang
memilihnya juga orang-orang gila.

Sebelum tawa Castro reda, Gus Dur langsung bertanya. "Yang Mulia Presiden
Castro termasuk yang mana?" Castro menjawab sambil tetap tertawa, "Saya
termasuk yang ketiga dan keempat."

15. Gus Dur Wisatawan
Ketika mengunjungi Habibie di Jerman, oleh orang dekat Habibie, Gus Dur dimintamengulangi cerita lucunya dengan Castro itu. Merasa tak enak untuk menyebutHabibie benar-benar gila atau gila beneran, Gus Dur memodifikasi cerita tersebut.
Kepada Habibie, dia mengatakan, dirinya bercerita kepada Castro bahwa presidenIndonesia hebat-hebat. Kata Gus Dur, Presiden Soekarno negarawan, Presiden
Soeharto seorang hartawan, Presiden Habibie ilmuwan, sedangkan Gus Dur
wisatawan.

16. Bandara Abdurrahman Wahid
Kisah lucu lainnya saat menghadiri acara di Malang. Gus Dur ditunggu banyak
orang. Banser yang selalu sibuk bila Gus Dur di daerah juga memantau melalui HT
yang selalu digenggamnya. Salah seorang anggota Banser berada di Bandara
Abdurrahman Saleh, Malang. Ia senantiasa melaporkan perkembangan di sana
setiap saat.


Begitu pesawat yang ditumpangi Gus Dur mendarat, dia senang bukan main. Maka
dengan penuh semangat dia langsung melapor ke panitia lokasi acara, melalui HT
nya. Karena begitu bersemangat diapun gugup tak karuan. "Halo, kontek, kontek!
Kiai Abdurrahman Saleh sudah mendarat di Bandara Abdurrahman Wahid,"
katanya. Tentu saja panitia yang menerima laporannya kaget dan sekaligus
tertawa.
Yaah..kebalik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar